Posting terbaru

Jelajah Goa Pindul


Lokasi wisata ini terletak di dusun Gelaran, desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, tepatnya sebelah utara kota Wonosari, Akses jalan sudah bagus cuma dari Jalan utama ke lokasi jalan sudah banyak yang rusak. Tempat ini baru diresmikan sebagai tempat wisata pada tanggal 10 Oktober 2010, oleh Bp. Almarhum Sumpeno Putra yang waktu itu menjabat sebagai Bupati Gunung Kidul.

Untuk menyusuri Gua Pindul ini harus dengan pemandu, makanya terlebih dahulu harus mendaftar untuk menentukan akan mengikuti paket wisata jelajah Goa Pindul. Setelah itu bersiap dimulut goa sambil membawa ban karet berfungsi untuk pelampung dikedalaman sungai di Goa dan juga jaket pelampung, sepatu, dan lampu dikepala. Ini merupakan syarat wajib juga untuk menjaga kesselamatan pengunjung apalagi bagi yang tidak bisa berenang. Mulai masuk keadaan gua makin gelap, fungsi lampu tadi tuk penerangan selama menelusuri Goa. Pemandu akan menjelaskan mengenai beberapa keberadaan tempat ini sambil terus menyusuri goa.

Didalam akan ditemui bermacam-macam bentuk stalaktit yang sangat indah dan menakjubkan, bahkan ada satu stalaktit yang masuk peringkat 4 dunia, ujungnya masuk hingga ke sungai hingga menutup sebgaian rongga goa. Ada juga Stalaktit Hiasan batu tirai karena memang indah dan membentuk seperti tirai.

Booking Hotel Dengan AGODA

Selain dengan hotel yang sudah bekerjasama dengan kami, kami juga akan menawarkan cara lain untuk pemesanan hotel yaitu melalui AGODA.untuk langsung menuju halaman web AGODA bisa dengan klik banner dibawah ini.

 

cara booking hotel melalui agoda adalah sebagai berikut Buka website agoda atau klik Banner agoda di sebelah kanan site ini Anda bisa melihat dan memilih sendiri hotel yang anda inginkan dengan menggunakan search box pada bagian atas halaman web ini, dengan menginputkan Negara Tujuan terlebih dahulu, kemudian Kota Tujuan. 

Untuk pilihan hotel bisa dilewatkan jika anda ingin melihat semua pilihan hotel yang tersedia (available) pada rentang waktu menginap anda. Inputkan Lama Menginap (Tanggal Cek In & Tanggal Cek Out) beserta jumlah kamar dan jumlah tamu dalam 1 kamar yang anda inginkan.
Gunakan perhitungan harga dalam Rupiah/Mata uang anda.
Jika anda telah menemukan hotel yang anda inginkan beserta tipe kamar yang ada inginkan, klik tombol "Book It".

NB : Harap diperhatikan bahwa harga 322,134 adalah harga Basic, belum termasuk Tax 10% & Service Charge 10% (Tax & Service Charge bisa bervariasi tergantung pada negara umumnya dan hotel khususnya). Cara perhitungan PERKIRAAN harga NETT dengan cepat sesuai contoh diatas adalah : Harga Basic + 21%, dimana 21% didapat dari Tax 10% + Service Charge 10% + Ekstra 1%.

Inputkan data-data tamu yang diperlukan, atau jika anda telah terdaftar sebagai member Agoda maka anda cukup melakukan login saja. Setelah selesai klik tombol "Continue" untuk melanjutkan.

Harga NETT atau FINAL PRICE baru terlihat pada halaman untuk menginputkan pembayaran ini. Bagi anda pemilik Kartu Kredit atau akun PayPal, anda hanya perlu memilih tipe pembayaran dan mengisi data-data yang diperlukan untuk memproses reservasi Anda. NB : Jika Anda melakukan pembayaran dengan kartu kredit maka anda perlu menunjukkan kartu kredit tersebut sewaktu check in. Bagi anda yang TIDAK memiliki Kartu Kredit atau akun PayPal, jangan berkecil hati karena anda pun tetap bisa melakukan reservasi, anda cukup menghubungi kami maka kami akan memproseskan untuk Anda, dimana anda cukup membayar kami sesuai HargaNETT atau FINAL PRICE Agoda, alias GRATIS Biaya Jasa Reservasi. Dan anda pun terbebas dari kewajiban menunjukkan kartu kredit sewaktu check in.

Vihara Buddhagaya Watugong Semarang


Vihara Buddhagaya Watugong adalah sebuah Vihara yang diresmikan pada 2006 lalu dan dinyatakan MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Vihara Buddhagaya Watugong terletak 45 menit dari pusat Kota Semarang. Vihara ini memiliki banyak bangunan dan berada di area yang luas.

Salah satu ikon yang paling terkenal di vihara ini adalah Pagoda Avalokitesvara (Metta Karuna), dimana didalamnya terdapat Buddha Rupang yang besar. Pagoda Avalokitesvara yang memiliki tinggi bangunan setinggi 45 meter dengan 7 tingkat, yang bermakna bahwa seorang pertapa akan mencapai kesucian dalam tingkat ketujuh.
Bagian dalam pagoda berbentuk segi delapan dengan ukuran 15 x 15 meter. Mulai tingkat kedua hingga keenam dipasang patung Dewi Kwan Im (Dewi Welas Asih) yang menghadap empat penjuru angin. Hal ini bertujuan agar sang dewi memancarkan kasih sayangnya ke segala arah mata angin.

Pada tingkat ketujuh terdapat patung Amitaba, yakni guru besar para dewa dan manusia. Dibagian puncak pagoda terdapat Stupa untuk menyimpan relik (butir-butir mutiara) yang keluar dari Sang Buddha. Bagian depan pagoda juga terdapat patung Dewi Welas Asih serta Sang Buddha yang duduk dibawah pohon Bodi.
Di Komplek Vihara juga terdapat cotage untuk para tamu menginap. Tepat di depan cotage terdapat Bangunan Dhammasala. Bangunan ini terdiri dari dua lantai, lantai dasar digunakan untuk ruang aula serbaguna yang luas dengan sebuah panggung didepannya sedangkan lantai atas untuk ruang Dhammasala.

Pada bagian tembok pagar disekiling dhammasala terdapat relief yang menceritakan tentang paticasamupada. Dengan melihat relief ini kita akan lebih mudah memahami konsep paticasamupada
Semuanya bagian dalam komplek Vihara ditata dengan rapi dipadukan dengan keasrian lingkungannya serta ditambah dengan keindahan arsitektur Tiongkok menjadikan tempat ini relatif menyenangkan untuk berziarah serta beribadah maupun sekedar mampir untuk istirahat melepas lelah karena dalam perjalanan.

Jika sedang berwisata ke Semarang, tidak ada salahnya meluangkan waktu untuk mengunjungi  salah satu obyek wisata Kota Semarang

Museum Purbakala Sangiran Solo


Salah satu objek wisata menarik di Kabupaten Sragen adalah Museum Sangiran yang berada di dalam kawasan Kubah Sangiran. Kubah tersebut terletak di Depresi Solo, di kaki Gunung Lawu (kurang lebih 17 km dari Kota Solo).

Kehadiran Sangiran merupakan contoh gambaran kehidupan manusia masa lampau karena situs ini merupakan situs fosil manusia purba paling lengkap di Jawa. Luasnya mencapai 56 km2 yang meliputi tiga kecamatan di Kabupaten Sragen, yaitu Kecamatan Gemolong, Kalijambe, dan Plupuh, serta satu kecamatan di Kabupaten Karanganyar, yaitu Kecamatan Gondangrejo.


Sangiran merupakan situs terpenting untuk perkembangan berbagai bidang ilmu pengetahuan terutama untuk penelitian di bidang antropologi, arkeologi, biologi, paleoantropologi, geologi, dan tentu saja untuk bidang kepariwisataan. Keberadaan Situs Sangiran sangat bermanfaat untuk mempelajari kehidupan manusia prasejarah karena situs ini dilengkapi dengan fosil manusia purba, hasil-hasil budaya manusia purba, fosil flora dan fauna purba beserta gambaran stratigrafinya.

Sangiran dilewati oleh sungai yang sangat indah, yaitu Kali Cemoro yang bermuara di Bengawan Solo. Daerah inilah yang mengalami erosi tanah sehingga lapisan tanah yang terbentuk tampak jelas berbeda antara lapisan tanah yang satu dengan lapisan tanah yang lain. Dalam lapisan-lapisan tanah inilah yang hingga sekarang banyak ditemukan fosil-fosil manusia maupun binatang purba.

Beberapa fosil manusia purba disimpan di Museum Geologi, Bandung, dan Laboratorium Paleoantropologi, Yogyakarta. Dilihat dari hasil temuannya, Situs Sangiran merupakan situs prasejarah yang memiliki peran yang sangat penting dalam memahami proses evolusi manusia dan merupakan situs purbakala yang paling lengkap di Asia bahkan di dunia.

Berdasarkan hal tersebut, Situs Sangiran ditetapkan sebagai Warisan Dunia Nomor 593 oleh Komite World Heritage pada saat peringatan ke-20 tahun di Merida, Meksiko.

Wisata Alam Bandungan Semarang


Bandungan adalah salah satu obyek wisata pegunungan yang ada di Kabupaten Semarang. Obyek wisata ini dapat ditempuh dengan kendaraan selama 1 jam di sebelah selatan Semarang. Di Bandungan ini mempunyai udara yang sejuk dan segar sehingga banyak terdapat hotel di Bandungan. 

Adapun obyek wisatanya yang terkenal yaitu Candi Gedongsongo. Di Bandungan terdapat banyak objek wisata yang menarik seperti di daerah Sidomukti, di sana terdapat arena outbond yang menantang dan pemandangannya indah.
Apa saja yang dapat di nikmati di Bandungan Semarang? diantaranya yaitu pegunungan Ungaran, yang mempunyai udara yang bersih dan pamandangan yang menawan. Kemudian anda juga bisa menikmati hasil bumi yaitu berupa buah-buahan dan sayuran yang masih segar. 

Dan yang terakhir adalah Gedong Songo yang merupakan peninggalan candi Hindu. Selain menikmati wisata alam, anda dan keluarga juga bisa menikmati fasilitas outbond yang telah disediakan di kompleks Bandungan Semarang yaitu Treetop Adventure Park.

Umbul Sido Mukti Semarang


Kawasan wisata umbul Sidomukti merupakan salah satu Wisata Alam Pegunungan di Semarang, berada di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Kawasan wisata ini dengan didukung fasiltas & Servis: Outbond Training, Adrenalin Games, Taman Renang Alam, Camping Ground, Pondok Wisata, Pondok Lesehan, serta Meeting Room.

Ada empat buah kolam yang bertingkat dan dapat dipilih sesuai kedalaman yang diinginkan. Airnya sangat dingin, jernih dan menyegarkan. Selain itu ditambah pula dengan beberapa sarana olahraga menantang keberanian di sisi kolam. Terdapat lintasan flying fox dengan dua pilihan track, marine bridge di lembah, rapeling menuruni lembah sisi kolam, dan ATV, kolam renang alami dan jalur trekking. Taman renang umbul alam Umbul Sidomukti terletak di lereng gunung ungaran dengan ketinggian 1200 dpl, diapit jurang dikedua sisinya.

Flying fox dengan panjang lintasan 110 meter, dengan jarak ketinggian dari titik terendah lembah sekitar 70 meter. Flying fox ini menyeberangi lembah, jadi seakan berpindah dari lereng bukit ke bukit di seberang dengan bergantung pada dua utas tali dan pengaman serta helm. Seperti biasa, flying fox dapat dilakukan dengan memilih gaya terlungkup seperti superman sedang terbang, atau gaya duduk biasanya. Tarif karcis flying fox lembah ini hanya 12.000 IDR, tak mahal untuk sekedar menguji keberanian.

Tiket parkir mobil 2.000 IDR. Tiket masuk untuk hari biasa 4.000 rupiah per orang dan 5.000 rupiah pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Ingin mencoba marine bridge? Siapkan 7.000 IDR untuk tiketnya. 6.000 IDR untuk rapeling, dan 15.000 – 20.000 IDR untuk 3x putaran ATV. Selain tiket reguler, pengelola juga menawarkan paket untuk kelompok berisi minimum 20 orang untuk corporate event seperti trekking.
Umbul Sidomukti dapat ditempuh dari arah Semarang menuju Solo, sampai menemukan pom bensin Lemah abang di sisi kiri jalan, belok kanan menuju ke arah Bandungan. Sampai di Pasar Jimbaran di sisi kiri, akan ada gang bertuiskan sidomukti di sisi kanan dengan jalan menanjak. Di sepanjang jalan kecil ada beberapa papan petunjuk untuk sampai ke Taman Renang Alam Umbul Sidomukti, Desa Sidomukti, Bandungan, Semarang.

Bus ukuran besar tidak bisa masuk ke area ini karena jalannya sempit, bus mini atau bis ukuran kecil untuk masuk perlu sopir dengan kemampuan sangat bagus.

Keindahan pesona alam Kawasan wisata umbul Sidomukti memang mempesona, untuk jalan jalan keluarga maupun corporate event bisa menjadi salah satu tujuan.
KAWASAN WISATA UMBUL SIDOMUKTI
Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kab. Semarang, Jawa Tengah.
PT. PANORAMA AGRO SIDOMUKTI.
Nomor Telepon. 024 70128686 Fax. 024 70128787
Email : marketing@umbulsidomukti.com
Website : www.umbulsidomukti.com
Facebook : umbul sidomukti

Pasar Antiq Triwindu Solo

 
Pasar antik solo yang konon berdiri di tahun 1945 ini pun bangunannya juga antik. Dari depan pasar, kita disambut dengan dua patung besar loroblonyo ( patung pengantin cewek cowok dalam posisi duduk yang biasa ada di Jawa yang melambangkan kesuburan dan kebahagian) dan ada juga topeng kayu di sisi baratnya. 

 
Bangunan pasar antik ini terbuat dari kayu dan terdiri dari dua lantai. Lantai pertama dipenuhi dengan kios kios yang menjual aksesoris, pajangan, buku atau apapun deh yang mungkin tak terbayangkan sebelumnya. Saya suka terkagum kagum sendiri menemui barang yang saya lihat. Misalnya tusuk konde eyang zaman dulu dan berbagai perhiasan yang mungkin sudah tidak eksis lagi di toko emas tapi tergantung di sini. Walaupun terselimut dengan debu, pancaran warna kuning emasnya masih cantik. Mbak mbak penjual meyakinkan saya kalau kualitasnya memang masih bagus. Tinggal dicuci saja. Saya juga melihat kumpulan foto hitam putih yang jadul banget sampai fotonya sudah lengket satu sama lain. Terus kepikiran apa ada yang membeli foto foto ini yah? mungkin bagi seseorang yang ingin menelusuri jejak keluarganya, boleh nih diliat dulu koleksi fotonya.

Melihat begitu banyak aneka barang antik, saya jadi bertanya tanya dari mana benda benda ini didapatkan. Si mbak penjual mengatakan bahwasanya sebagai penjual, dia juga pembeli benda benda antik dari masyarakat sekitar. Atau bisa juga melakukan barter.

Konon menurut sumber, ada juga beberapa barang milik keraton yang dapat dibeli di sini. Barang tersebut biasanya merupakan hadiah kepada abdi dalem keraton dan lantas dia jual kembali ataupun didapat dari kerabat keraton. Wiih maka kita harus pintar pintar hunting barang antik. Namun jangan sampai ketipu yah. Ada juga beberapa barang yang sebenarnya bukan barang bekas (alias baru) namun juga di jual di sini. Nah sekali lagi kita juga harus jeli melihat barangnya!

Di lantai dua, suasana makin sepi karena mayoritas lapak di sini menjual alat alat besar dan alat alat otomotif kuno yang sudah tidak ada di pasaran. Mungkin keadaannya justru mirip bengkel kalau menurut saya. Ada juga dijual furniture furniture kuno yang digunakan segerombolan bapak bapak untuk duduk kongkow kongkow, menyeruput kopi, memandangi barang barang antiknya sambil terkenang masa lalu yang indah.

Pasar Klewer Solo


Menurut cerita, jaman penjajahan dulu Pasar Klewer berfungsi sebagai tempat pemberhentian kereta. Masyarakat pun memanfaatkannya sebagai tempat untuk menjual berbagai macam produk kepada para penumpang hingga akhirnya terkenal dengan nama Pasar Slompretan. Kata slompretan berasal dari slompret (terompet) karena suara kereta yang akan berangkat mirip dengan suara terompet ditiup. Pasar Slompretan ini juga dijejali dengan pedagang kecil yang menjual tekstil khususnya batik. Para pedagang ini menjajakan batiknya dengan cara dipanggul di pundak, sehingga batiknya terlihat berkleweran atau berjuntaian. Seiring dengan perjalanannya, pasar ini kemudian lebih terkenal dengan nama Pasar Klewer.

Pada tahun 1970an, pasar ini dibangun menjadi sebuah bangunan permanen berlantai dua yang cukup luas. Pembeli juga akan lebih leluasa berbelanja karena pasar dengan lebih dari dua ribu unit kios ini memiliki tangga-tangga yang cukup luas sehingga tidak ada kesan berdesak-desakan.
Pusat Grosir Batik dan Tekstil Murah

Menyusuri lorong-lorong yang cukup lebar dari satu blok ke blok yang lainnya, beragam jenis pakaian berbahan batik seolah memanggil pengunjung untuk membelinya. Mulai dari jenis kebaya, kain, baju resmi, hingga kaos batik, daster, blouse cantik dan pakaian anak-anak. Tak hanya batik Solo, pasar ini juga memiliki koleksi batik Banyumas, Pekalongan, Madura, Yogyakarta, dan lain-lain. Anda dapat dengan mudah menemukan batik cap seharga belasan ribu maupun batik tulis kualitas terbaik dengan harga lebih murah dari pada butik-butik terkenal. Kemahiran menawar akan sangat membantu mendapatkan harga terbaik. Tak hanya dijual eceran, kebanyakan kios juga melayani pembelian grosir dengan harga yang jauh lebih murah.

Naik ke lantai dua, Anda akan menemukan aneka jenis tekstil, seperti seragam sekolah, kaos, jaket, dasi, kain bahan katun hingga sutra. Uniknya, di pasar ini juga terdapat beberapa orang penjahit yang siap menyulap kain yang baru saja Anda beli menjadi jenis pakaian yang Anda inginkan dalam waktu kurang dari satu hari.

Lelah berbelanja mengelilingi pasar tekstil ini, Anda bisa berjalan ke depan ataupun samping pasar. Berbagai warung makanan siap menjadi tempat melepas lelah sekaligus mencicipi aneka makanan khas Solo. Nasi pecel, nasi liwet, tengkleng, timlo, es dawet, es gempol dan berbagai jenis makanan dan minuman lainnya siap menjadi penawar dahaga Anda.
Tips merawat batik

Untuk menjaga dan merawat batik Anda agar tetap cantik, ada beberapa tips yang layak dicoba.

    * Hindari mencuci batik menggunakan mesin cuci dan deterjen. Cucilah dengan tangan menggunakan shampo yang telah dilarutkan dalam air atau sabun mandi.
    * Jemur di tempat yang teduh tanpa diperas terlebih dahulu. Hindari menjemur di bawah sinar matahari langsung dan biarkan kering secara alami.
    * Lapisi batik dengan kain lainnya jika hendak disetrika. Hindarkan terkena panas langsung dari setrikaan.
    * Hindari menyemprotkan pewangi pakaian, pelembut pakaian ataupun parfum langsung ke batik.

Kraton Kasunan Solo

Kraton Surakarta Hadiningrat atau yang kemudian lebih dikenal sebagai Kraton Kasunanan Surakarta telah berdiri sejak ratusan tahun lalu. Kraton ini adalah “penerus” dari Kerajaan Mataram Islam. Setelah berganti-ganti pusat pemerintahan mulai dari Kotagede, Pleret hingga Kartasura, pemberontakan kuning oleh etnis Tionghoa memaksa Mataram untuk memindahkan Kratonnya ke Desa Sala. Konflik internal dan campur tangan Belanda kemudian memaksa kerajaan ini pecah menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta pada tahun 1755 melalui perjanjian Giyanti.

Perjalanan diawali dari gerbang Kraton paling utara yaitu gapura Gladag. Gapura ini dijaga oleh dua arca Dwarapala bersenjata gada. Menyusuri ruas jalan yang teduh dengan pohon beringin tua di kanan kirinya, kami sampai di Alun-Alun Utara. Layaknya gaya khas sebuah tata kota tua, Kraton Kasunanan Surakarta terletak dalam satu kompleks dengan Alun-Alun dan Masjid Agung. Sebuah pendapa terbuka besar berdiri megah tepat di seberang alun-alun, sementara bangunan utama kraton berada di belakangnya. Di dalam bangunan utama ini terdapat sebuah museum yang dulunya merupakan kompleks perkantoran pada jaman Paku Buwono X. Bangunan ini terbagi atas 9 ruang pameran yang berisi aneka macam benda dan pusaka peninggalan Kraton, hingga diorama kesenian rakyat dan upacara pengantin kerajaan lengkap dengan berbagai macam peralatannya.

Sebuah lorong sempit menghubungkan museum dengan kompleks utama kraton. Untuk menghormati adat istiadatnya, kita tidak diperbolehkan mengenakan celana pendek, sandal, kaca mata hitam, dan baju tanpa lengan. Sandal juga dilepas dan kita harus berjalan tanpa alas kaki di atas pasir pelataran yang konon diambil dari Pantai Selatan. Pohon Sawo Kecik yang menaungi pelataran membuat udara senantiasa sejuk. Secara jarwa dhosok, nama pohon itu dimaknai sebagai lambang yang artinya sarwo becik atau serba baik. Yang menarik adalah patung-patung Eropa yang menghiasi istana sehingga menghasilkan kombinasi apik arsitektur Jawa Kuno dengan sentuhan Eropa. Patung-patung ini merupakan hadiah dari Belanda yang dulu memang memiliki hubungan sangat dekat dengan Kasunanan Surakarta. Sebuah menara tinggi di sebelah selatan pelataran bernama Panggung Songgobuwono menjadi ciri khas kraton ini.

Belum puas menjelajahi bangunan kraton, kami meminta seorang tukang becak untuk mengantar mengelilingi seluruh kompleks kraton. Duduk santai di dalam becak menyusuri jalan-jalan di dalam kraton menjadi pengalaman tersendiri. Sampai di Alun-Alun Selatan, terlihat dua gerbong kereta tua terparkir disana, yaitu Kereta Pesiar Raja dan Kereta Jenazah. Namun gerbong-gerbong ini sudah tidak lagi berfungsi karena rel-relnya sudah banyak yang berubah menjadi pemukiman penduduk. Di sisi alun-alun yang lain, sekawanan kerbau putih yang terkenal dengan sebutan kebo bule Kyai Slamet terlihat asyik merumput. Kerbau-kerbau ini dianggap keramat oleh masyarakat Solo dan selalu diarak pada kirab sekatenan ataupun kirab malam 1 Sura.

Lava Tour Jelajah Ex Erupsi Merapi


Daerah Kaliadem dulunya merupakan daerah wisata sungai yang menjanjikan keindahan dan keasrian alam pegunungan dengan aliran air sungai yang jernih dan dingin. Kini daerah wisata Kaliadem tersebut telah berubah nama menjadi daerah wisata LAVA TOUR ex-Kaliadem. Akibat letusan gunung Merapi kala itu, daerah ini tertimbun dengan material Lava gunung Merapi.
Banyak rumah-rumah tertimbun material Lava tersebut, dan daerah Kaliadem ini pun bagaikan hilang tenggelam dikubur Lava. Meskipun begitu, kita tetap bisa berkunjung ke sana untuk bisa mengetahui jejak-jejak aliran Lava Merapi dengan latar belakang Gunung Merapi yang nampak begitu eksotik. Keadaan di sana pun tetap dibiarkan apa adanya sejak kejadian meletusnya gunung Merapi tersebut.
Untuk bisa mengakses daerah Lava Tour ini, kita diwajibkan membayar 5000 rupiah per orang. Selain itu di sini juga tidak terdapat banyak fasilitas-fasilitas obyek wisata pada umumnya, semua benar-benar dari alam. Obyek wisata Kaliurang merupakan daerah lereng merapi, oleh karena itu obyek wisata yang satu ini merupakan daerah dataran tinggi yang memiliki hawa dingin dan sejuk. Bisa dikatakan Kaliurang ini merupakan “PUNCAK”-nya kota Yogyakarta, dengan lokasi yang cukup dekat, hanya sekitar 40-60 menit perjalanan dari kota Yogyakarta.

 
Keunikan dari Kaliurang yang lain adalah, di sini jalan-jalan raya (aspal) yang bisa dilalui oleh mobil terdapat banyak cabang yang semuanya saling terhubung antara satu sama lainnya, sehingga kita bisa menghabiskan waktu dengan sekadar memutari jalan-jalan di daerah wisata ini. Selain itu, di sini juga banyak terdapat villa-villa maupun penginapan dengan harga yang variatif, mulai dari 40 ribuan hingga ratusan ribu per malam, tergantung fasilitas dan lokasi yang ditawarkan.

HS Silver

 
HS SILVER berdiri pada tahun 1953 dengan tujuan melestarikan kebudayaan warisan nenek moyang, karena Kotagede terkenal sebagai pusat kerajinan perak Yogyakarta. HS SILVER didirikan oleh Bapak dan Ibu Harto Suhardjo, yang semula bergerak dalam bidang perhiasaan imitasi dengan nama "Terang Bulan". 
 
Kemudian pada akhir tahun 1953 Terang Bulan mengembangkan usaha ke bidang kerajinan perak. Sesuai dengan tradisi yang ada di Kotagede, untuk nama perusahaan atau toko kerajinan perak biasanya menggunakan nama pemilik sebagai nama perusahaan, oleh karena iyu nama Terang Bulan diganti dengan nama HS SILVER. 
 
HS SILVER adalah kependekan dari nama pemilik "Harto Suhardjo", dan SILVER adalah jenis usaha kerajinan yang dikerjakan dan dihasilkan. Semenjak didirikan HS Silver sudah menjadi anggota Koperasi Produksi dan Pebgusaha Perak Yogyakarta (KP3Y). Pada tahun 1965 HS SILVER membuka artshop di Jl. Mondorakan No. 1 Kotagede, Jogjakarta sampai sekarang. 
 
Untuk memperluas pemasarannya, di tahun 1975 HS Silver mendirikan cabang di Bali dengan tempat yang belum menetap. Kemudian di tahun 1980 HS Silver cabang Bali mendapat tempat usaha tetap di Jl. WR. Supratman No 42A. Tahun 1998 tempat usaha berpindah ke Jl. Batuyang No.  2 Batu Bulan Gianyar, Bali sampai sekarang. Pada tahun 1990 nama perusahaan diubah menjadi HS Silver 800-925, artinya HS Silver adalah abreviasi seperti keterangan diatas, 800-925 melambangkan kadar perak yang dapat dikerjakan. 800 adalah kadar kerajinan perak terendah dan 925 adalah kadar kerajinan perak yang dapat dibentuk dalam hitungan prosentase.

Alamat asli di Kotagede:
Jl. Mondorakan No.1 Kotagede, Yogyakarta.
Website: http://hssilver.com

Museum Kereta Kencana


Museum Kereta Kencana berada di kompleks Ndalem Keraton Nyayogyakarta. Museum ini menyimpan koleksi kereta kuda milik sultan Yogya yang antik dan berusia tua, bahkan ada yang sampai ratusan tahun. Kereta kuda merupakan alat transportasi yang digunakan oleh kesultananYogya pada masa lampau baik untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan keraton.
 
Museum ini memiliki koleksi kereta sebanyak 23 buah. Dulu, museum ini merupakan garasi bagi kereta - kereta tersebut. Berikut nama - nama kereta yang ada di museum ini :

    * Kyai Jongwiyat
    * Kyai Jolodoro
    * Roto Biru
    * Kyai Rejo Pawoko
    * Premili
    * Kus No.10 (baca: Kus Sepuluh)
    * Kapulitin
    * Kyai Kuthakaharjo
    * Kus Gading
    * Kyai Puspoko Manik
    * Roto Praloyo
    * Kyai Jetayu
    * Kyai Harsunaba
    * Kyai Wimonoputro
    * Kyai Manik Retno
    * Kanjeng Nyai Jimad
    * Mondrojuwolo
    * Garuda Yeksa
    * Landower Wisman
    * Landower Surabaya
    * Landower
    * Kyai Noto Puro

Hampir sebagian besar kereta tersebut dibeli pada masa Sri Sultan HB VIII dari Eropa. Layaknya kereta, tentu harus ada kuda yang menariknya. Dimana kuda-kuda dipelihara? Rupanya disediakan tenpat khusus untuk mereka, tepat di sebelah museum.

Kereta Garuda Yeksa
Diantara sekian banyak kereta, yang paling tua adalah Kanjeng Nyai Jimad, buatan Belanda tahun 1750. Ini adalah kereta yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari Sri Sultan HB I-III. Sementara itu, kereta yang digunakan untuk penobatan sultan adalah Garuda Yeksa yang seluruh bagian kereta tersebut berlapis emas 18 karat, termasuk simbol garudanya seberat 20 kg.


Kereta Roto Praloyo
Sedangkan kereta untuk putra-putri sultan saat remaja adalah Kyai Jetayu. Ada juga kereta jenazah yang membawa jasad sultan ke Imogiri (kompleks pemakaman raja-raja di Jawa Tengah), yaitu Roto Praloyo. Selain kereta, terdapat juga replika pelana kuda milik Sri Sultan HB VIII yaitu pelana Kyai Cekatha. Pelana sultan yang asli berhiaskan emas dan berlian.
 
Support : EBook Gratis | Software Gratis | Toko Online
Copyright © 2013. Radjo Travel - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger